Kamis, 22 Maret 2012

LAPORAN KESETIMBANGAN

                                                       LAPORAN PRAKTIKUM
                                           KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
  1. TUJUAN: MENENTUKAN SYARAT SISTEM SETIMBANG
  2. ALAT-ALAT:
 1. Batang homogen
                           2. Beban gantung 4 – 5 buah
                           3. Tali / benang
                           4. Dua katrol licin
                           5. Dua paku
3.      LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Menyiapkan kertas milimeterblock
• Menggambar susunan katrol pada kertas
• Menggambar arah gayanya
• Menghitung besar arah gaya
• Menggambar arah gaya sesuai ukuran skalanya
• Mencari R antar gaya (R1,R2,R3)
• Semua hasil yang ada dimasukan kedalam table hasil pengamatan
• Mengalikan F dengan R sehingga mendapatkan tou
• Buktikan hasilnya kalau tou = 0
4.       DATA PRAKTIKUM

  
5.      KESIMPULAN
Momen gaya torsi (T) dapat ditemukan dengan mencari gaya (F) DAN dan jarak suatu titik terhadap gaya F (R). F dapat ditemukan jika diketahui panjang tali dalam newton untuk menemukan gaya tegang tali (T).  = FxR.
Ketika benda dalam keadaan setimbang / diam tidak ada gaya yang memutar Σ F dan Σ τ = 0.

Di data kami Σ F dan Σ τ tidak sama dengan 0 karena kurang teliti dalam membaca mistar maupun mengukur panjang tali serta adanya pembulatan-pembulatan

LAPORAN TITIK BERAT


Laporan
Praktikum Titik Berat
A. Tujuan
      Menentukan titik berat benda yang bentuknya tidak teratur
B. Alat-alat
1.         Kertas karton
2.         Gunting
3.         Beban gantung
4.         Benang/tali
5.         Timbangan
6.         Mistar
7.         Kertas mm block
C. Langkah-Langkah
1.         Gantung beban gantung di paku menggunakan tali
2.         Lubangi kertas karton di 3 tempat yang berbeda
3.         Masukan lubang satu persatu di paku, dan ambil garis lurus yang diciptakan oleh tali beban gantung
4.         Lakukan itu pada semua lubang maka akan ditemukan titik perpotongan=Zo
5.         Setelah menetapkan titik Zo, potong karton menurut BB°
6.         Timbang masing-masing karton
            M1:4,3 gram dan M2: 4.5 gram. Bagaimana nilainya sama atau tidak? TIDAK
7.         Cari posisi titik berat kedua karton (Z1,Z2)
8.         Tampilkan posisi Z0,Z1,Z2 di bidang
9.         Gabung kembali kedua karton pada milimeter blok sedemikian hingga koordinatnya berbeda
10.       Hubungkan Z0-Z1=LI=8,9 cm
                             Z0-Z2=L2=6,2 cm
Satu garis lurus tidak? YA
Panjangnya apakah sama? TIDAK



Kamis, 16 Februari 2012

Keseimbangan Pada Jembatan Gantung

Prinsip keseimbangan benda tegar dapat diterapkan dalam teknologi yang sudah banyak kita ketahui bahwa syarat sebuah benda dalam keseimbangan adalah jumlah gaya sama dengan nol dan juga jumlah torsi sama dengan nol seperti yang sudah dibahas pada sistem dalam keseimbangan.

Aplikasi keseimbangan dalam teknologi dapat kita amati pada pembuatan jembatan gantung. Sebelum membuat jembatan gantung para ilmuwan dan insinyur melakukan perhitungan dengan sangat teliti. Mereka meneliti berapa gaya yang harus di miliki menara penyangga jembatan gantung agar cukup kuat mengimbangi berat jembatan maupun beban lalulintas di atasnya sehingga gaya total = 0 (samadengan nol). Dalam keadaan demikian, jembatan gantung tetap dalam keseimbangan yang merupakan aplikasi keseimbangan dalam teknologi. 

Dalam kenyataan di alam untuk kekuatan jembatan tidak sesederhana itu dengan hanya memperhitungkan gaya berat badan jembatan serta beban kendaraan saja karena jembatan yang ada di sungai dipengaruhi juga dengan kekuatan-kekuatan alam misalnya angin serta arus air yang ada di bawahnya. Sehingga jangan sampai jembatan yang sudah dibangun malah roboh karena tiupan angin dari samping yang terjadi pada Tacoma bridge atau jembatan Kukar di Kalimantan yang roboh bukan faktor fisika atau gaya luar yang jelas karena adanya prinsip keseimbangan yang diabaikan.
sumber data : http://fisikasmasmk.blogspot.com

Mengapa sebuah pesawat terbang dapat diketahui setiap saat posisinya atau koordinatnya, kecepatan serta percepatan terbangnya oleh operator yang ada di bandara?

Menara ATC di Indonesia

Karena pada setiap pesawat memiliki ATC atau yang disebut dengan Air Traffic Controller merupakan pengatur lalu lintas udara yang tugas utamanya mencegah pesawat terlalu dekat satu sama lain dan menghindarkan dari tabrakan (making separation). Selain tugas separation, ATC juga bertugas mengatur kelancaran arus traffic (traffic flow), membantu pilot dalam menghandle emergency/darurat, dan memberikan informasi yang dibutuhkan pilot (weather information atau informasi cuaca, traffic information, navigation information, dll). ATC adalah rekan dekat seorang Pilot disamping unit lainnya, peran ATC sangat besar dalam tercapainya tujuan penerbangan. Semua aktifitas pesawat di dalam area pergerakan diharuskan mendapat izin terlebih dahulu melalui ATC, yang nantinya ATC akan memberikan informasi, insturksi, clearance/izin kepada Pilot sehingga tercapai tujuan keselamatan penerbangan, semua komunikasi itu dilakukan dengan peralatan yang sesuai dan memenuhi aturan.
Skema ATC
Disiplin dan tanggung jawab yang tinggi, jam kerja di ATC di atur secara bergiliran yang di sebut “rolling” atau “sift”. Bidang pekerjaanya yang dibagi dalam beberapa unit, diantaranya Clearance Delivery, unit yang memberi informasi semua rute penerbangan, ketinggian pesawat yang diminta atau di izinkan untuk terbang ke tujuan. Ground Control, mengatur semua pergerakan mulai pesawat itu push back, sampai pesawat ke taxi way, menanti di ujung runway untuk take off. Assistant Tower Controller, tugasnya membantu aktifitas tower controller. Tower controller sendiri mengatur take off dan landing pesawat.
Biarpun jam kerja sudah diatur, yang namanya rutinitas pasti ada kejenuhannya. Tapi karena pekerjaan yang mempertarukan nyawa orang, dengan fokus dengan tanggung jawab profesi, kita tidak merasakan kejenuhan ketika bekerja, setelah tugas baru terasa. “Apa lagi saat traffic lagi banyak-banyaknya, sesateman kita saling mendukung.
Penemu ATC ini adalah Wilbur Wright. Karena jika melihat pada salah satu prinsip tugas air traffic control yaitu menjaga keselamatan pesawat terbang di bandara dan sekitarnya, sekiranya sah-sah saja jika menyebut Wilbur Wright sebagai air traffic controller pertama dunia. Dan Orville Wright menjadi yang kedua. Karena sementara Orville Wright melakukan 12 detik penerbangan pertama dalam sejarah manusia pada tanggal 17 Desember 1903 di Kitty Hawk, California, Wilbur Wright melakukan apa yang mungkin saat ini kita sebut sebagai ‘operational watch’. Untuk dapat take off pada kecepatan 20 mil/jam, Wilbur berlari mengikuti pesawat terbang pertama dunia itu sambil memegang wingtips-nya dan menyeimbangkan pesawat tersebut sampai airborne. Kemudian Wilbur memperhatikan dengan sangat seksama penerbangan tersebut sampai akhirnya Orville mendarat kurang lebih 120 feet didepannya. Selanjutnya saat Wilbur bertindak sebagai pilot, dan terbang selama 59 detik, giliran Orville Wright yang memperhatikan penerbangan yang dilakukan saudaranya dengan seksama sampai akhirnya mendarat 852 feet didepannya!
Tujuan pelayanan lalulintas udara yang diberikan oleh ATC berdasarkan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS) bagian 170 atau sering disebut dengan istilah 5 objective of ATS dalam ICAO dokumen ANNEX 11 tentang Air Traffic Service:
  • Mencegah Tabrakan antar pesawat.
  • Mencegah Tabrakan antar pesawat di area pergerakan rintangan di area tersebut.
  • Mempercepat dan mempertahankan pergerakan Lalu Lintas udara.
  • Memberikan saran dan informasi yang berguna untuk keselamatan dan efisiensi pengaturan lalu lintas udara.
  • Memberitahukan kepada organisasi yang berwenang dalam pencarian pesawat yang memerlukan pencarian dan pertolongan sesuai dengan organisasi yang di persyaratkan.

Kamis, 01 Desember 2011

Ba Bi Bu Be Bo

Halo ini merupakan posting pertama kelompok kami.. :p
Materi pertama yang kami post-kan adalah tentang Momentum-Impuls.. Agak lama sih materinya kalo disamakan materi di sekolah, tapi semoga tetap berguna bagi kalian.. :)

Aplikasi Momentum-Impuls

Prinsip Kerja Roket

Dorongan roket dan jet merupakan penerapan yang menarik dari hukum III Newton dan Kekekalan momentum. Roket memiliki tangki yang berisi bahan bakar hodrogen cair dan oksigen cair. Bahan bakar tersebut dibakar dalam ruang pembakaran sehingga menghasilkan gas lalu dibuang melalui mulut pipa yang terletak dibelakang roket. Akibatnya terjadi perubahan momentum pada gas selama selang waktu tertentu.

Berdasarkan hukum II Newton, perubahan momentum selama suatu selang waktu tertentu = gaya total. Jadi bisa dikatakan bahwa terdapat gaya total pada gas yang disemburkan roket ke belakang. Gaya total tersebut merupakan gaya aksi yang diberikan oleh roket kepada gas, di mana arahnya ke bawah. Sebagai tanggapan, gas memberikan gaya reaksi kepada roket, di mana besar gaya reaksi = gaya aksi, hanya arahnya berlawanan. Gaya reaksi yang diberikan oleh gas tersebut yang mendorong roket ke atas 
Tembakan Peluru dari Meriam

Sumber: http://www.scribd.com/doc/43606896/PRINSIP-KERJA-ROKET

Momentum Impuls

Setiap benda yang bergerak mempunyai momentum. Momentum juga dinamakan jumlah gerak yang besarnya berbanding lurus dengan massa dan kecepatan benda.
Besaran F. Δt disebut : IMPULS sedangkan besarnya m.v yaitu hasil kali massa dengan kecepatan disebut : MOMENTUM
m.vt = momentum benda pada saat kecepatan vt
m.vo = momentum benda pada saat kecepatan vo

Kesimpulan:

Momentum ialah :
- Hasil kali sebuah benda dengan kecepatan benda itu pada suatu saat.
- Momentum merupakan besaran vector yang arahnya searah dengan      kecepatannya.
- Satuan dari momentum adalah kg m/det atau gram cm/det

Impuls adalah :
- Hasil kali gaya dengan waktu yang ditempuhnya.
- Impuls merupakan besaran vector yang arahnya se arah dengan arah gayanya.

  Perubahan momentum adalah akibat adanya impuls dan nilainya sama dengan impuls.
IMPULS = PERUBAHAN MOMENTUM

 SOAL
1.     Sebuah benda P dari 20 kg dilemparkan vertical ke atas dengan kecepatan awal 40 m/s dari titik A yang letaknya dipermukaan bumi. Dua detik sebelum itu dari titik B yang letaknya pada vertikal melalui A, pada jarak 200 m di atas A, dijatuhkan bebas benda Q dari 10 kg, sehingga kedua benda bertumbukan sentral dan lenting sempurna. Jika grafitasi 10 m/s. Hitunglah kecepatan benda A setelah tumbukan dan tentukan arahnya.
2.     Dua benda m1 = 0,3 kg dan m2 = 0,5 kg. Kedua benda ini dilengkapi bemper karet agar bertumbukan lenting sempurna dan berada diatas lintasan berbantalan udara ( Fges = 0). Mula-mula benda m1 kekanan dengan kecepatan 8 m/s dan m2 kekiri dengan kecepatan 2 m/s. Hitung kecepatan m1 dan m2 setelah tumbukan.

By: Christina